Selama masa pensiun, ia mendedikasikan waktunya untuk mendukung Yayasan Wisnu melalui pengalaman-pengalamannya dan jaringan yang dimilikinya.

Wisnu Foundation was founded in 1993, in response to the environment problems in Bali, especially the waste produced by tourism industries. After reformation in Indonesia, since 1999 Wisnu has focused on environment management and community empowerment. Today, the focus of Wisnu’s programs are research and mapping, community empowerment, and information management of community resources.
Selama masa pensiun, ia mendedikasikan waktunya untuk mendukung Yayasan Wisnu melalui pengalaman-pengalamannya dan jaringan yang dimilikinya.
Berpengalaman menjadi prajuru desa adat, tim tata ruang dan pemetaan desa.
Fasilitator dan konsultan handal di bidang pengelolaan sumber daya komunitas, tergabung dalam beberapa organisasi profesional nasional dan internasional.
Terlibat dengna berbagai organisasi di Bali terkait isu-isu lingkungan sejak 2017.
The idea of Plastic Waste Pyramid came from Teguh Ostenrik, who was the pioneer of the established of Wisnu Foundation on 1993. Yes, plastic may be recycled into brick, however, some points need to be criticised:
In its first 6 years, Wisnu worked on various environment activities, from awareness to the application of environment management, especially waste. Environment is a living space while the community is its owner. Wisnu then decided to focus its activities on Community Resource Management (SDK), on its way to becoming Desa Hebat (Great Village)!!!