Program Ekologis Nusa Penida yang didukung oleh GEF SGP dilaksanakan pada 2018-2022 untuk Peningkatan Ketahanan Sosial Budaya – Ekologis Masyarakat dalam Menghadapi Desakan Globalisasi di Pulau Kecil, Nusa Penida. Ketika itu Yayasan Wisnu bekerja bersama mitra-mitra lokal, baik Organisasi Lokal maupun Kelompok Masyarakat yang memiliki kapasitas dalam mengembangkan program dan memiliki keahlian di bidangnya. Ada...
Kategori: News
Studi Tiru BUPDA: dari Tenganan ke Pengotan
BUPDA (Baga Utsaha Pedruwen Desa Adat) mulai diinisiasi pada Januari 2024, seperti dikisahkan pada BUPDA: Upaya Mengoptimalkan Pengelolaan Potensi Tenganan Pegringsingan. Pendirian dan pengembangan BUPDA Tenganan Pegringsingan diupayakan secara optimal, kali ini dengan melakukan studi tiru ke BUPDA Pengotan di Bangli. Kunjungan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024. Sebanyak 14 orang Tenganan Pegringsingan berkunjung...
Memperkenalkan DWE ke Desa Adat Pengotan di Bangli
Tahun 2012 adalah saat pertama Wisnu berkenalan dengan Desa Adat Pengotan. Beberapa kegiatan yang dilakukan bersama adalah riset sosial budaya, pengadaan air bersih, dan penyusunan rencana strategis desa. Visi Desa Pengotan berdasarkan Renstra Desa Pengotan yang disusun tahun 2013 adalah menjadi desa terbuka, kreatif, maju, mandiri dengan tetap berpijak pada kearifan adat dan tradisi. Visi...
Olah Saji Kuliner Nusa Penida
Nusa Penida sudah menjadi pusat kehidupan sejak zaman purba atau prasejarah, pada masa kebudayaan batu. Berdasarkan riset yang dilakukan di Gua Gede – Desa Pejukutan, jejak-jejak kehidupan di Nusa Penida sudah ada sejak masa megalitik, neolitik, mesolitik, bahkan paleolitik. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa sejak masa purba, Nusa Penida telah menjadi pulau mandiri pangan yang...
Menjaga Kesehatan Kulit dan Alam, Menuju Kawasan Rendah Emisi
Pada tahun 2018 – 2020, Yayasan Wisnu melaksanakan program Optimalisasi Potensi Desa dalam Menjaga Lingkungan dan Mengembangkan Usaha Alternatif melalui Produk Sabun Natural, bekerja sama dengan PUPUK Bandung dalam Local Entrepreneurship Development Program (LEDPro). Sabun Natural DWE (Tokopedia: DWE Natural) merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, dikembangkan sebagai unit usaha Yayasan Wisnu...
GEDSI untuk Kehidupan yang Berkualitas dan Berbahagia
“Sebagai desa adat tua, Tenganan Pegringsingan mempunyai sistem yang berbeda dengan desa lain di Bali. Salah satunya adanya kesamaan status antara perempuan dan laki-laki, di mana keduanya mempunyai hak waris yang sama. Konsep ini juga diadopsi dalam sistem pemerintahan desa adat, yaitu pemimpin desa adat adalah pasangan suami istri.” Hal tersebut disampaikan Putu Wiadnyana, tokoh...
Membangun Kepemimpinan melalui CO
Sejak tahun 2000 Yayasan Wisnu bekerja sama dengan desa/desa adat untuk membangun pikiran kritis masyarakat dan berpartisipasi secara nyata di ruang-ruang komunitas. Wisnu kemudian menjalankan kegiatannya sesuai dengan rencana strategi baru menuju terbentuknya masyarakat yang mampu melestarikan dan mengelola sumberdaya alam secara berkeadilan. Strategi yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui pemberdayaan masyarakat dengan...
Kuliner Kiadan Pelaga
Kiadan adalah sebuah banjar adat, sekaligus desa adat, terletak di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Leluhur masyarakat Kiadan berasal dari Desa Awan, Bangli. Ketika terjadi peperangan dan mengalami kekalahan, ada dua belas orang yang melarikan diri ke daerah Kiadan. Namun kemudian keberadaan mereka diketahui oleh musuh, sehingga harus melarikan diri lagi, kali ini...
BUPDA: Upaya Mengoptimalkan Pengelolaan Potensi Tenganan Pegringsingan
Masyarakat Adat Tenganan Pegringsingan telah menerima Surat Keputusan Penetapan dan Pengakuan Hutan Adat Tenganan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada tanggal 23 Januari 2019. Hutan adat Tenganan merupakan kawasan hutan dilindungi, dan juga dimanfaatkan sebagai daerah perkebunan atau tegalan masyarakat yang dikerjakan oleh penyakap/penggarap. Hutan Adat Tenganan Pegringsingan menyimpan kekayaan hayati luar biasa...
Mengolah Pangan Dukuh Sibetan
Keberadaan masyarakat Banjar Dukuh Sibetan terkait erat dengan kisah Jero Dukuh Sakti. Tidak ada catatan pasti periode kehidupan Jero Dukuh Sakti, namun diperkirakan pada sekitar abad ke-16 terkait dengan keberadaan Kerajaan Klungkung. Ada beberapa versi dari kisah Jero Dukuh Sakti yang berkembang, yaitu yang dikisahkan melalui tutur dan berdasarkan terjemahan prasasti. Orang Dukuh Sibetan percaya...