Ekologis Nusa Penida
Sejak bulan April 2018, Yayasan Wisnu bekerjasama dengan Global Environment Facility for Small Grants Programme (GEF-SGP) dan UNDP, melakukan program – program tentang Peningkatan Ketahanan Sosial Budaya – Ekologis Masyarakat dalam Menghadapi Desakan Globalisasi di Pulau Kecil – Nusa Penida. Program yang memiliki rentang waktu selama 2 tahun (2018 – 2020) berada di 4 wilayah di Indonesia, yaitu: Nusa Penida – Bali oleh Yayasan Wisnu, Pulau Semau – NTT oleh Perkumpulan Pikul, Wakatobi oleh Forkani dan Gorontalo – Sulut oleh Japesda. Target utama dalam pelaksanaan program untuk menjawab permasalahan perubahan iklim berdasarkan Rio Earth Summit 1992 melalui essensi program berkelanjutan yaitu: “berpikir global berperilaku local”.
Yayasan Wisnu tidak bekerja sendiri dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan di masyarakat, sebagai lembaga payung, Yayasan Wisnu bekerja dengan mitra – mitra local baik Organisasi Lokal maupun Kelompok Masyarakat yang memiliki kapasitas dalam mengembangkan program dan memiliki keahlian dibidangnya.
Saat ini organisasi/kelompok pelaksana yang terlibat di Nusa Penida, yaitu:
- PPLH Bali
- Yayasan Kalimajari
- Yayasan Idep Selaras Alam
- Komunitas Djamur
- Yayasan Taksu Tridatu
- Yayasan Wisanggeni
- Jaringan Ekonomi dan Ekowisata Desa (JED)
- Kelompok Pemuda ST Eka Wana Kelapa
- Kelompok Pijer Muntig
- Kelompok Tenun Cepuk Alam Mesari
- Kelompok Rumput Laut Semaya
- I ni Timpal Kopi
Obyektif capaian program, yaitu: Untuk meningkatkan dan mempertahankan ketahanan sosio-ekologi satu bentang kawasan hutan dan tiga bentang alam pesisir melalui inisiatif berbasis masyarakat di Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Bali, Indonesia.
Dengan outcome berdasarkan obyektif adalah:
- Adanya struktur dan jejaring tata kelola institusional berbasis masyarakat di satu bentangan wilayah hutan dan tiga bentangan wilayah pesisir untuk mekanisme pengambilan keputusan partisipatif dan efektif dalam rangka meraih ketahanan bentang alam.
- Layanan ekosistem di target bentang alam mengalami peningkatan melalui sistem penggunaan multi-fungsi lahan.
- Keberlangsungan sistem produksi dalam target bentang alam diperkuat melalui praktik agro-ekologi yang terintegrasi.
- Mata pencaharian masyarakat dalam target bentang alam ditingkatkan dengan mengembangkan usaha komunitas skala kecil ramah lingkungan dan meningkatkan akses pasar.
- Sistem emisi rendah terpadu berbasis masyarakat.
- Peningkatan adopsi (atau pengembangan, demonstrasi dan pembiayaan) teknologi terbarukan dan hemat energi dan opsi mitigasi di tingkat komunitas.
Kerja – kerja multistakeholder dengan target capaian yang besar membutuhkan strategi implementasi yang tepat dan pelibatan banyak pihak untuk bersama – sama mewujudkan ketahanan di Nusa Penida.
Lihat tautan videonya disini: Geliat Perubahan Nusa Penida
Durasi program: April 2018 – April 2020