Kegiatan hari Kesembilan – 10 September 2024 Peserta mendapatkan kesempatan mendengarkan kuliah umum mengenai perkembangan pariwisata di Bali. Kuliah singkat ini diberikan oleh Prof. I Nyoman Darma Putra, seorang dosen dan guru besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Materi diawali dengan menerangkan filosofi Tri Hita Karana yang masuk ke dalam semua aspek kehidupan masyarakat...
Kategori: Enviroment
Bagian Keempat – Refleksi Mass Tourism di Bali Bersama Mahasiswa Toyo University
Kegiatan hari Ketujuh – 8 September 2024 Keesokan paginya peserta meninggalkan Desa Jatiluwih untuk beranjak ke daerah Ubud. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi daerah Ubud dan sekitarnya. Sebelum peserta pergi ke tempat tujuan masing-masing, tim JED memberikan rekomendasi dan saran-saran yang harus diperhatikan ketika mengunjungi tempat-tempat wisata di Ubud. Kegiatan hari Kedelapan – 9...
Bagian Kedua – Refleksi Mass Tourism di Bali Bersama Mahasiswa Toyo University
Kegiatan Hari Kelima – 6 September 2024 Trip selanjutnya adalah peserta mengunjungi Danau Tamblingan dan Hutan Alas Mertajati. Para mahasiswa mendapatkan pengalaman untuk menaiki pedahu dan trekking di hutan. Sesi diskusi dilakukan di Bale melajah Danau Tamblingan bersama anggota BRASTI (Baga Raksa Alas Mertajati) dan Tetua Masyarakat. Sesi diskusi membahas terkait perjuangan masyarakat adat Tamblingan...
Bagian Kedua – Refleksi Mass Tourism di Bali Bersama Mahasiswa Toyo University
Kegiatan Hari Ketiga – 4 September 2024 Sesampainya di Kiadan peserta disambut oleh Bapak Gede Wirata selaku pemandu kegiatan trekking. Peserta disuguhkan kopi lok, kopi khas Kiadan yang diseduh di dalam kendi tanah liat. Peserta mahasiswa dijelaskan berbagai jenis kopi yang ditanam di kebun masyarakat, sistem penanamannya dan cara pengolahan kopi. Peserta juga diminta untuk...
Bagian Pertama – Refleksi Mass Tourism di Bali Bersama Mahasiswa Toyo University
Jaringan Ekowisata Desa (JED) mendapat kesempatan untuk memfasilitasi kunjungan belajar terkait Community-Based Tourism (CBT) dari Universitas Toyo, Jepang. Mahasiswa-mahasiswi berjumlah 18 orang dan 1 orang professor pendamping menjelajahi Bali selama 10 hari dimulai dari tanggal 2 – 11 September. Adapun desa-desa yang menjadi destinasi kunjungan belajar ini antara lain Banjar Adat Kiadan – Desa Plaga,...
Tenganan Pegringsingan Menyusun Rencana Kelola Hutan Adat
Tahun 2019, Hutan Adat Tenganan Pegringsingan telah ditetapkan statusnya sebagai Hutan Adat melalui skema Perhutanan Sosial (PS). Status tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No SK. 1546/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/2/2019 tanggal 28 Februari 2019 untuk areal seluas 591 hektar. Salah satu kegiatan lanjutan yang penting dilaksanakan oleh masyarakat adat yang hutannya berstatus sebagai...
Nusa Penida: dari Sampah ke Pohon Kelapa
Program Ekologis Nusa Penida yang didukung oleh GEF SGP dilaksanakan pada 2018-2022 untuk Peningkatan Ketahanan Sosial Budaya – Ekologis Masyarakat dalam Menghadapi Desakan Globalisasi di Pulau Kecil, Nusa Penida. Ketika itu Yayasan Wisnu bekerja bersama mitra-mitra lokal, baik Organisasi Lokal maupun Kelompok Masyarakat yang memiliki kapasitas dalam mengembangkan program dan memiliki keahlian di bidangnya. Ada...
Menjaga Kesehatan Kulit dan Alam, Menuju Kawasan Rendah Emisi
Pada tahun 2018 – 2020, Yayasan Wisnu melaksanakan program Optimalisasi Potensi Desa dalam Menjaga Lingkungan dan Mengembangkan Usaha Alternatif melalui Produk Sabun Natural, bekerja sama dengan PUPUK Bandung dalam Local Entrepreneurship Development Program (LEDPro). Sabun Natural DWE (Tokopedia: DWE Natural) merupakan produk yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, dikembangkan sebagai unit usaha Yayasan Wisnu...
Membangun Kepemimpinan melalui CO
Sejak tahun 2000 Yayasan Wisnu bekerja sama dengan desa/desa adat untuk membangun pikiran kritis masyarakat dan berpartisipasi secara nyata di ruang-ruang komunitas. Wisnu kemudian menjalankan kegiatannya sesuai dengan rencana strategi baru menuju terbentuknya masyarakat yang mampu melestarikan dan mengelola sumberdaya alam secara berkeadilan. Strategi yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui pemberdayaan masyarakat dengan...
Ecologic Nusa Penida Berbagi di GEF-SGP Fase 7
Sejak tahun 2018 hingga 2021, Yayasan Wisnu bersama sepuluh lembaga lokal di Bali atas dukungan GEF SGP Indonesia melakukan Program Peningkatan Ketahanan Sosial Budaya Ekologis dalam Menghadapi Desakan Globalisasi di Pulau Kecil. Program yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ecologic Nusa Penida ini merupakan bagian dari program GEF SGP Indonesia Fase 6. Selain Nusa Penida,...