Bagian Keempat – Refleksi Mass Tourism di Bali Bersama Mahasiswa Toyo University
Kegiatan hari Ketujuh – 8 September 2024
Keesokan paginya peserta meninggalkan Desa Jatiluwih untuk beranjak ke daerah Ubud. Para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi daerah Ubud dan sekitarnya. Sebelum peserta pergi ke tempat tujuan masing-masing, tim JED memberikan rekomendasi dan saran-saran yang harus diperhatikan ketika mengunjungi tempat-tempat wisata di Ubud.
Kegiatan hari Kedelapan – 9 September 2024
Mahasiswa Toyo University didampingi oleh Rio dan Aga sebagai pemandu, kegiatan dimulai dari pengenalan tentang Desa Adat Tenganan Pegringsingan (arsitektur Bale Agung – bagaimana sistem pemerintahan di Desa Adat yang dilakukan oleh pasangan suami-istri), sampai pada informasi tata letak rumah di Tenganan. Kegiatan kemudian berlanjut ke tempat penyicipan madu hutan dan anyaman ate. Disana mahasiswa menghabiskan waktu cukup lama karena mereka merasa takjub dengan madu dan juga sangat menikmati kegiatan praktek menganyam ate.
Setelah dari tempat madu, kemudian mahasiswa ke tempat tenun untuk melihat cara orang menenun gringsing. Setelah itu mahasiswa ke tempat pintal benang. Beberapa mahasiswa mencoba untuk memintal benang dari kapas, walaupun sulit, mereka tampak antusias mencoba untuk memintal. Beberapa mahasiswa yang mencoba adalah Rintaro, Tsubasa, Hiyori, Sae dan Yuta.
Setelah dari kegiatan pintal, mahasiswa menuju rumah Pak Sadra untuk makan siang dan juga diskusi. Mahasiswa sangat tertarik dengan jajan Celorot karena mereka tidak pernah mencoba jajanan seperti itu sebelumnya. Mereka sangat menikmati jajanan tersebut.
Banyak mahasiswa yang bertanya ke Pak Sadra, tetapi yang sangat aktif bertanya adalah Rintaro. Salah satu pertanyaan yang menarik dari Rintaro adalah tentang perubahan Desa Adat Tenganan setelah pariwisata masuk ke desa tersebut dan manfaatnya bagi Pak Sadra.
Jawaban Pak Sadra, “tidak banyak perubahan yang terjadi di Desa Adat karena karakter tamu yang datang ke Desa Adat Tenganan Pegringsingan adalah tamu yang ingin belajar tentang desa dan kebudayaan Tenganan”. Manfaat yang didapat oleh Pak Sadra sendiri adalah kesempatan belajar karena ada banyak tamu yang datang ke Tenganan dengan pertanyaan mereka, maka Pak Sadra melihat ini sebagai kesempatan untuk lebih memahami desanya dan dirinya, dan ia merasa sangat senang.
Nantikan Bagian Penutup .. Hari Kesembilan dan Kesepuluh…